Senin, 18 Maret 2013

Istilah Obat-obatan



ISTILAH OBAT-OBATAN

1.      Analgesik
Analgesik adalah obat pereda nyeri. Analgesik digunakan juga untuk mengurangi peradangan dan demam. Obat yang termasuk analgesik adalah parasetamol atau aspirin untuk orang dewasa dan parasetamol cair untuk anak-anak.
2.      Antasid
Antasid adalah obat penetral asam lambung. Mengandung bahan kimia sederhana seperti sodium karbonat, kalsium karbonat, alumunium hidroksida, dan atau magnesium trisilikat.
3.      Antibiotik
Antibiotik adalah zat-zat yang mampu membunuh atau mencegah tumbuhnya bakteri di dalam tubuh. Setiap jenis antibiotik akan efektif hanya terhadap bakteri tertentu saja, walaupun ada jenis antibiotik yang bisa melawan infeksi bakteri cukup beragam. Terkadang ada bakteri yang menjadi kebal terhadap bakteri tertentu dan penggantinya harus dipilih berdasarkan pemeriksaan laboratorium. Biasanya kalau kalian sedang sakit, dokter sering memberikan antibiotik ini untuk mempercepat penyembuhan.

4.      Antihistamin
Antihistamin adalah obat pelawan gejala alergi akibat pelepasan histamin, sejenis zat tubuh. Gejalanya meliputi ingus mengalir dan mata berair, gatal-gatal, serta uticaria. Atihistamin dapat diberikan secara oral atau dalam bentuk salep dan spray yang disapukan pada ruam di kulit.
5.        Antihipertensi
Antihipertensi adalah obat penurun tekanan darah. Obat yang dipakai adalah jenis-jenis beta-blocker dan diuretika. Obat yang lebih mutakhir adalah inhibitor enzim atau blocker receptor (yang mempengaruhi kerja hormon pengatur tekanan darah).

6.        Bronkhodilator
Bronkhodilator adalah obat pembuka saluran bronki yang menyempit oleh denyutan otot. Bronkhodilator memudahkan bernapas pada para pengidap penyakit sejenis asma, umumnya tersedia dalam bentuk semprotan aerosol. Selain itu, ada juga yang berbentuk tablet, cairan, dan obat sisip (suppositoria).
7.        Sitotoksik
Sitotoksik adalah obat yang membunuh ataupun merusakkan sel-sel pengganda. Sitotoksik dipakai sebagai obat kanker serta sebagai penekan kekebalan. Obat jenis ini diberikan secara oral dalam bentuk tablet atau disuntikkan.
8.        Dekongestan
Dekongestan adalah obat yang beraksi pada selaput dinding hidung untuk mengurangi produksi ingus sehingga meredakan hidung yang sering berair atau tersumbat akibat pilek atau alergi. Obat jenis ini bisa dalam bentuk tetes hidung, seprotan, atau tablet.
9.        Hipoglikemi
Hipoglikemi adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah. Obat hipoglikomi oral digunakan untuk mengatasi diabetes yang tidak bisa diatasi dengan sekadar pengaturan makanan dan tidak bisa dirawat dengan suntikan insulin.
10.    Laksatif
Laksatif adalah obat untuk memperlancar dan  memudahkan buang air besar. Bekerja dengan merangsang dinding usus, dengan menambah isi usus atau dengan menambah kadar air tinja. Biasanya, obat ini digunakan untuk mengatasi sembelit atau konstipasi (susah BAB).
11.    Pulvis (serbuk)
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian luar.

12.    Pulveres
Merupakan serbuk yang dibagi bobot yang kurang lebih sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum.Contohnya adalah puyer.
13.    Compressi (Tablet)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
14.    Pilulae (Pil)
Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.
15.    Capsule (Kapsul)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut.
16.    Kaplet (kapsul tablet)
Merupakan sedian padat kompak dibuat secara kempa cetak, bentuknya oval seperti kapsul.
17.    Solutiones (Larutan)
Merupakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya,cara peracikan, atau penggunaannya,tidak dimasukan dalam golongan produk lainnya. Dapat juga dikatakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan topikal (kulit).
18.    Suspensiones (Suspensi)
Merupakan sedian cair mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair. macam suspensi antara lain : suspensi oral (juga termasuk susu/magma),suspensi topikal (penggunaan pada kulit) suspensi tetes telinga (telinga bagian luar),suspensi optalmik,suspensi sirup kering.
19.    Emulsiones (Emulsi)
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi.
20.    Galenik
Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang disari.
21.    Extractum (Ekstrak)
Merupakan sediaan yang pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisisa nabati atau simplisia hewani menggunakan zat pelarut yang sesuai.kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang ditetapkan.
22.    Infusa
Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90 derajat celcius selama 15 menit.
23.    Immunosera (Imunoserum)
Merupakan sediaan yang mengandung imunoglobulin khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular0 dan mengikut kuman/virus/antigen.
24.    Unguenta (Salep)
Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Salep dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.
25.    Suppositoria
Merupakan sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra,umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh.